LANGSASATU.COM | BANDA ACEH- Pejabat (Pj) Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, Senin (8/8) duduk bersama para pimpinan dan awak media, baik cetak maupun elektronik di Meuligoe Gubernur Aceh, Banda Aceh.
Pertemuan berlangsung suasana akrab dan kekeluargaan tersebut, Pj Gubernur Aceh turut serta didampingi, Sekda Aceh, Taqwallah dan para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Aceh.
Dikesempatan itu, Pj Gubernur Aceh memaparkan berbagai kesiapan Aceh sebagai tuan rumah Pekan Olah Raga Nasional (PON) 2024. Termasuk pembangunan venue dan sejumlah infrastruktur pendukung kelancaran pelaksanaan perhelatan event olah raga tingkat nasional tersebut.
Achmad Marzuki menegaskan
Pemerintah Aceh optimistis pembangunan venue Pekan Olahraga Nasional (PON) di provinsi itu akan tuntas awal tahun 2024.
Disebutkan Pj Gubernur, dirinya juga telah menanda tangani SK penentuan lokasi pembangunan venue.
“Alhamdulillah saya telah menandatangani SK Penentuan Lokasi Venue PON yang akan dibangun di kawasan Neuheun Aceh Besar,” kata Achmad Marzuki.
Diterangkan, baru ini juga telah dilakukan pelantikan PB PON Aceh-Sumut wilayah Aceh oleh Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Marciano Norman.
Untuk diketahui, Aceh dan Sumut akan menjadi tuan rumah bersama terhadap penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional 2024.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Aceh, Dedy Yuswadi mengatakan, di daerah pengembangan kampus II USK akan dibangun 13 venue termasuk stadion utama.
Selain itu juga akan dibangun fasilitas pendukung lainnya seperti wisma atlet termasuk sarana tempat ibadah yakni masjid.
Menurutnya, pembangunan seluruh sarana dan prasarana pendukung PON tersebut akan dimulai pada tahun 2023.
Ia juga mengatakan, pihaknya optimis pembangunan venue dan infrastruktur pendukung pelaksanaan PON itu akan selesai tepat waktu.
“Insya Allah akan selesai tepat waktu di mana saat ini sedang menyusun master plan dan Detail Engineering Design (DED),” katanya seraya menambahkan juga akan dibangun stadion berstandar internasional di kawasan Aceh Besar, pungkasnya (ant)
Comment